Selasa, 03 Maret 2009

Satu bulan menjelang kepergian Mama...part 1

Tanda-tanda kepergian Mama ternyata sudah aku rasakan satu bulan sebulan kepergiannya.Satu hari Mama bercerita kepadaku bahwa dia ingin sekali pulang kampung...yang kebetulan waktu itu menjelang bulan puasa. Kakakku Budi memang mempunyai rencana untuk berpergian ke Bukittinggi.Kakakku sempat menawarkan untuk membelikan tiket...tapi entah mengapa ajakan itu ditolak,karena Mama sempat ragu.
Setelah itu Mama sempat berbicara padaku bahwa kelihatannya dia sudah tidak kuat dan merasa ingin meningggal..., aku sempat menganggap omongan itu hanya becandaan Mama saja yang memang suka mengeluh hal-hal yang berbau kematian.Tapi, tidak hanya itu, dia juga sempat berpesan kalau saja dia meninggal tolong dikuburkan di tempat Ayah Ibunya di Tanah Kusir.Dan dia juga minta untuk dimandikan di garasi depan kamarku.
Selang beberapa hari kemudian datanglah bulan Ramadhan...entah mengapa di Ramadhan ini Mama berniat keras untuk berpuasa walau sebenarnya dia mulai tidak kuat dikarenakan kondisi kesehatannya...Mama kadang merasa lemas kalau sedang berpuasa..dan terpaksa...membatalkannya, apalagi menjalankan shalat Tarawih sudah empat tahun sebelum kematiannya mama hampir nyaris tidak pernah shalat Tarawih di Mesjid,tapi dilakukan hanya dirumah.
Waktu itu pada saat waktu berbuka...Mama mencoba tape ketan hitam untuk berbuka puasa, yang sebenarnya tidak boleh ia makan, aku sempat mengingatkannya untuk makan nasi terlebih dahulu sebelum makan tape hitam...tapi lagi-lagi dia mengabaikan.Dan setelah dia makan tape hitam ia makan nasi dengan sarden yang lumayan pedas. Waktu itu dia juga sudah merasa ngga nyaman dengan perutnya.
Sehabis berbuka...ia kembali tidur-tiduran dikamarku ditemani aku dan anakku Likha...sampai akhirnya dia mengeluh kesakitan..seperti sakit perut yang sangat...sudah aku suruh minum air hangat tapi sakitnya masih belum hilang.Satu tahun yang lalu Mama juga pernah dirawat di Rumah sakit karena masalah yang sama sakit perut yang sama setelah habis makan cabe Toge Goreng yang pedas.
Akhir pada saat itu aku, suamiku berinisitaif untuk menghubungi kakakku Budi dan Bastian untuk dibawa ke Rumah Sakit Tria Dipa.Sampai disana Mama harus mellaui UGD sampai akhir kita putuskan Mama untuk dirawat malam itu.